Olehkarena itu, di manapun universitas di Cina yang kamu pilih, kamu akan mendapatkan pengalaman yang istimewa dan tidak akan pernah terlupakan. Itu dia 4 alasan memilih Cina sebagai negara tujuan kamu setelah lulus SMA. Dengan melakukan persiapan yang matang serta kesungguhan, kuliah di Cina bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga.
Berbagipengalaman dong dalam agen blci gan soalnya gua akan apply ke ningbo univ this year kasih prngalaman dong dari test nya sampe sana nya makasih semuanya gan,semoga kamu kuliah sukse dan senang di tahun baru cina 18-02-2018 13:21 . Diubah oleh mariogomezs 18-02-2018 13:23 . 0. Kutip Balas. TS qiuuu . 18-02-2018 19:10 . Newbie Posts
Orangasing dari negara-negara non-Uni Eropa (dengan pengecualian tertentu) yang ingin kuliah di Yunani akan membutuhkan visa pelajar (tipe D) dari konsulat Yunani. Arab Saudi,5,Interview di Australia,23,Interview di Austria,4,Interview di Belanda,12,Interview di Belgia,8,Interview di Ceko,3,Interview di Cina,12,Interview di Damaskus,1
Memasuki era new normal, bangku sekolahan dan perkuliahan saat ini sudah mulai kembali menjalankan sistem tatap muka alias offline. Hal itu juga berlaku bagi penyanyi belia, Mezzaluna yang saat ini diketahui sedang kembali fokus untuk meneruskan studinya di University of Birmingham, Inggris. Pelantun lagu In Situ itu mengambil jurusan Anthropology and Political Science.
. 1. Pendidikan kelas dunia Sebagai tuan rumah bagi 377,054 mahasiswa internasional pada tahun 2014, Cina semakin digemari banyak pelajar dari berbagai belahan dunia. Salah satu sebabnya adalah banyaknya pilihan program kuliah yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, serta hubungan kerja sama dengan lebih dari 70 negara untuk memastikan pengakuan internasional dan kualifikasi akademik. Supaya dapat bersaing dengan baik dalam perekonomian global, banyak negara telah menyadari pentingnya mengijinkan pelajar asing untuk berkuliah di univeritas mereka, begitu juga dengan negara Cina. Mereka membangun koneksi yang kuat, terutama dengan universitas-universitas Amerika seperti Stanford University dan New York University, yang telah menarik perhatian Amerika, bahkan diangkat sebagai topik pidato oleh First Lady Amerika, Michelle Obama pada tahun 2014. Selain itu, keterlibatan pemerintah Cinda dalam institusi-institusi pendidikan menjamin standar pendidikan yang tinggi di negara tirai bambu tersebut. Tidak peduli insitusi manapun yang kamu pilih, kamu akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. 2. Kesempatan Karir Cina belakangan ini melebihi Jepang sebagai negara dengan ekonomi global kedua terbesar di dunia. Hal ini secara otomatis berdampak positif pada peluang kerja, termasuk bagi mahasiswa internasional. Akan semakin banyak tersedia lowongan kerja, sehingga mahasiswa internasional lebih berkesempatan untuk bekerja di Cina setelah lulus. Oleh karena itu sangat disarankan, supaya mahasiswa internasional mempelajari bahasa Cina dan mengerti kebudayaan serta kebiasaan Cina supaya peluang untuk diterima bekerja semakin besar. Dengan berkuliah di Cina, kamu berkesempatan untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan setempat, dan juga mulai membangun koneksi dan mencari informasi pasaran kerja selagi kuliah. Tertarik? Kamu bisa mulai mencari program-program kuliah yang disampaikan dalam bahasa Inggris di sini! 3. Biaya hidup yang terjangkau Jika dibandingkan dengan Amerika, Inggris, dan Jepang, biaya hidup di Cina sangatlah terjangkau. Satu kali makan kenyang di Cina berkisar antara Rp. 15,000 hingga Rp. 50,000 tergantung jenis makanan yang di pesan. Tentu akan lebih murah jika masak sendiri. Harga makanan juga tergantung lokasi. Untuk biaya transportasi per bulan adalah mulai dari Rp. hingga Rp. tergantung kebutuhan. Biaya hidup standar di Cina untuk per bulan termasuk makan, tinggal, kebutuhan sehari-hari biasanya adalah Rp. 4,1 juta berdasarkan kurs April 2016. Akan tetapi biaya hidup tergantung lokasi, gaya hidup dan kebutuhan masing-masing. Untuk informasi lebih jelas mengenai biaya hidup di Cina bisa dilihat di sini! {hyperlink} 4. Pengalaman kuliah yang khas Dengan sejarah melebihi 4,000 tahun, Cina telah dikenal sebagai inovator dari berbagai bidang studi, baik itu bisnis, astronomi, seni bela diri, filsafat, matematika, seni, sastra, agama dan masih banyak lagi. Cina juga merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Struktur geografisnya juga sangat bervariasi, mulai dari Pegunungan Himalaya di sebelah barat daya, Gurun Pasir Gobi di Utara, hingga pesisir di timur – yang berarti kamu dapat menjelajahi mulai dari pegunungan hingga pantai. Berpergian di Cina juga sangat praktis dan terjangkau. Kota-kota utama dihubungi oleh jalur kereta. Dimana pun kamu berkuliah di Cina, kamu akan menemukan pengalaman yang bermakna dan merubah hidupmu!
Kondisi ruang kuliah di China Karena cukup banyak yang penasaran dengan kehidupan perkuliahan di China, pada postingan kali ini gw akan share sedikit mengenai pengalaman gw selama studi di sini. Dan harus diingat, bahwa yang gw share di sini adalah berdasarkan pengalaman gw pribadi, jadi di universitas lainnya belum tentu sama dengan pengalaman gw. Selain itu, beda jurusan juga metode belajarnya bisa berbeda. Karena gw jurusan psikologi, yang merupakan ilmu sosial, jadi kegiatan-kegiatan seperti diskusi kelompok, presentasi, dan membuat makalah adalah hal yang umum. Jurusan komputer misalnya, tugas bisa saja banyak yang berkaitan dengan matematika, membuat program, dst. 1. Sistem Belajar Pertanyaan yang sering banget gw temui adalah mengenai sistem belajar di China. “Apakah sama dengan di Indo?”. Menurut gw pribadi nggak ada yang beda banget sama di Indo. Kurang lebih kek gini Cara ngajarnya seperti biasa, dosen ceramah panjang lebar, murid ndengerin. Tugas diskusi kelompok, presentasi, makalah/laporan Ujian bisa berupa ngumpulin tugas atau ujian di kelas seperti biasa Perbedaannya dengan waktu gw kuliah di Indo juga ada sih, misalnya Ada kelas tertentu yang berlangsungnya mungkin cuma beberapa minggu aja, nggak sampe 1 semester. Bingung cara ngitung SKS Satuan Kredit Semester. Entah dihitungnya berdasarkan apa, entah jumlah jam pelajaran kayak di Indo atau yang lain. Tidak selalu ada UTS Ujian Tengah Semester. Gw malah nggak pernah ada UTS. Ada juga dosen yang cuma ngasih satu tugas aja, tanpa ujian apapun. Jadi ya nilai akhir kita bergantung pada tugas itu aja. Tidak semua dosen melakukan absensi. Jadi, mau nggak masuk kelas terus juga bisa 😐 Tugas merangkum buku min. kata 2. Suka Duka Sukanya Dapat teman-teman baru. Fasilitas yang lengkap untuk mendukung kita belajar. Perpustakaannya besarrr 😀 Kebetulan kalau di jurusan gw, mereka sering ngadain semacam seminar gitu, jadi bisa nambah-nambah pengetahuan juga. Dukanya Sekalipun nggak ada ujian, tugasnya… fiuhh~ Tidur cuma beberapa jam doang sudah biasa hahaha. Belajar berjam-jam dapatnya dikit. Karena harus translate dari bahasa Mandarin. Ya.. faktor bahasa intinya. Atau kalau kerja tugas harusnya 2-3 jam selesai, gara-gara masalah bahasa, bisa 5 jam atau seharian baru selesai 😐 Sering juga nggak ngerti dosen ngomong apa. 3. Pertanyaan Lainnya Kalau kuliah di China, kelasnya digabung sama murid lokal atau murid internasional? Tergantung kebijakan universitas dan jurusan yang diambil. Jika universitas menyediakan kelas khusus untuk murid internasional, berarti nanti teman-temannya juga murid internasional. Dosennya ngajarnya pakai bahasa apa ya? Menggunakan bahasa Mandarin. Kecuali jika kelas internasional, maka akan menggunakan bahasa Inggris. Buku-buku pelajaran menggunakan bahasa apa ya? Hal ini tergantung dosen. Kadang dosen akan merekomendasikan buku berbahasa Mandarin, kadang juga yang berbahasa Inggris. Kalau kerja tugas skripsi/tesis atau presentasi boleh pakai bahasa Inggris? Mengenai hal ini, juga tergantung kebijakan dosen. Tidak sedikit dosen yang mengizinkan kita untuk menggunakan bahasa Inggris dalam mengerjakan tugas. Tugas-tugasnya apa saja ya? Tergantung universitas, jurusan, dan dosen tentunya. Kalau gw pribadi, karena jurusan gw psikologi, jadi tugas-tugasnya lebih sering seperti membuat penelitian/makalah dan presentasi. Well, itulah sekilas mengenai pengalaman gw kuliah di China. Semoga bisa membantu menjawab rasa penasaran teman-teman tentang perkuliahan di China ❤
CETTA – Menimba ilmu di luar negeri menarik untuk dicoba, untukmu yang tertarik dengan bahasa Mandarin mungkin bisa dicoba untuk kuliah di Cetta Mandarin, Felix Julius, membagikan pengalamannya kuliah di Felix sekarang sedang menempuh semester 6 di Anhui University dengan jurusan International Trade and kuliah di ChinaPengalaman Laoshi Felix berkuliah di ChinaTips dari Laoshi Felix untuk kamu yang tertarik kuliah di China1. Rajin Menulis2. Jangan di rumah saja dan perbanyak komunikasi dengan orang China3. Jangan takut ngomongKetertarikan kuliah di ChinaLaoshi Felix mengungkap bahwa ia tertarik berkuliah di China karena kokonya kakak laki-laki yang berkuliah di Universitas dan jurusan yang dari Beijing Language & Culture Institute, Anhui University memiliki program 1 tahun belajar bahasa dan 3 tahun berkata, “Yang bikin tertarik ya itu kuliah 1 + 3, jadi cuma 4 tahun udah selesai kuliah.”Selain itu, ia menjelaskan bahwa berkuliah di China menarik karena mendapat pengalaman di luar negeri dan kesukaannya belajar bahasa Mandarin sejak informasi juga mengenai beasiswa di jurusan dan universitas tersebut, yaitu program beasiswa untuk yang mendapat hasil Ujian Standar Bahasa Tionghoa di level HSK 4 dan HSK kabarnya beasiswa tersebut sedang ditiadakan karena Cinta Bahasa Mandarin Ala Cetta Buat Pasangan Kelepek-KelepekPengalaman Laoshi Felix berkuliah di ChinaLaoshi Felix bercerita kalau awalnya ia memakai agen dan di sana ada banyak orang Indonesia yang bergabung berkuliah, ia belum bisa Mandarin secara fasih.“Jadi makanya aku pilih yang 1+3 jadi nggak perlu belajar Mandarin lagi, jadi 4 tahun langsung selesai kuliah, lebih cepat,” jelas Laoshi mengungkap kalau ada belasan orang dari Indonesia di angkatannya yang ke Anhui berkuliah, mahasiswa tinggal di asrama dan memilih teman satu kamarnya Felix bercerita kalau ia telah berkenalan dengan salah satu orang yang akhirnya menjadi teman di belajar di China diawali dengan belajar bahasa selama satu belajarnya dari hari Senin sampai Jumat setiap pukul 8 pagi sampai 12 menjelaskan kalau di daerah lain ada yang lebih full, bahkan sampai jam 5 Laoshi Felix hanya belajar selama 4 jam sehari, sisa waktunya ia gunakan untuk bermain dan mencari teman untuk mengobrol dengan bahasa Mandarin.“Jadi dapat experience juga untuk ngobrol sama orang lain, nggak berdasarkan bahasa formal doang,” juga bercerita kalau awalnya tidak fasih berbahasa Mandarin dan yang membuatnya cepat lancar selain pembelajaran di kelas yaitu sering berkomunikasi dengan orang lain atau memiliki teman Felix juga memberikan tips untuk mencari di PLECO Kamus kalau kebingungan saat dari Laoshi Felix untuk kamu yang tertarik kuliah di China1. Rajin MenulisLaoshi Felix mengungkap kalau dulu ia satu minggu sekali ada ujian dengan sistem guru mendikte ngomong dan murid menulis membuatnya cepat menguasai bahasa Mandarin.“Jadi tiap malam sebelum ujian misalnya ada beberapa kata baru, aku tulis 10x sambil dengerin lagu atau sambil santai. Itu yang bikin aku ingat sama hanzinya,” jelas Laoshi perlu tahu cara pakainya bagaimana, cara menulis, dan Jangan di rumah saja dan perbanyak komunikasi dengan orang ChinaLaoshi Felix memberi tips untuk sering bermain ke luar dan ajak orang China mengungkap kalau orang China sebenarnya agak introvert jadi harus SKSD sok kenal sok dekat, jangan takut kamu keluar cari makan dan ngobrol dengan penjualnya, pasti ditanya-tanya sekalian melatih Jangan takut ngomongSesuai dengan nomor 2, jangan takut berbicara bahasa Mandarin meskipun belum jago.“Kalau ngomong meskipun nadanya jelek, pasti ditanggepin, nggak ada yang ketawain,” ujar Laoshi bercerita kalau dulu nada bicara atau cara ngomong Mandarinnya masih kurang bagus dan tidak pernah ditertawakan oleh orang gimana nih?Tertarik untuk berkuliah di China seperti Laoshi Felix?Yuk, sebelum berangkat ke China, siapkan dulu basic bahasa Mandarinmu dengan mengikuti Cetta bergabung dengan Cetta Online Class!Khusus kamu yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai kode promo BACACETTASUPDATES dan dapatkan diskon 10% untuk pembelian kelas di Cetta Online Class!Yuk, langsung daftar sekarang!
Por que estudar na China? “Na China? Que diferente!” – é a resposta padrão quando falo que faço mestrado aqui. Não é uma escolha óbvia, e não foi para mim também. A China é muito longe, é diferente, tem um idioma complicadíssimo, e não está nunca na ponta da língua quando a maioria das pessoas pensa em quais são os melhores lugares para estudar no exterior. Então, por que vir estudar na China? Alguns dados sobre o Ensino Superior na China Primeiramente, a China tem sim universidades nas listas de melhores do mundo a Tsinghua University em Pequim, a Fudan University em Xangai e a Peking University em Pequim são as três melhores do país nos rankings gerais. A Tsinghua é considerada a melhor universidade chinesa e é extremamente difícil o sistema de entrada. Em 2017, a universidade superou o MIT nos EUA como a melhor universidade para ciência da computação, além de altíssimas notas em engenharia e química. O gaokao vestibular chinês recebeu em 2018 cerca de 9,7 milhões de inscritos, mas a taxa de aprovação é menos da metade – e menos ainda para as principais universidades 1% dos que fazem a prova. Contudo, estudantes estrangeiros que quiserem fazer graduação ou pós não precisam fazer a prova. O processo seletivo é separado e simplificado o que gera críticas. As diferenças também não param aí os prédios de residência universitária para estrangeiros são normalmente melhores e, em vez de dividir com cinco pessoas como os chineses, você pode ter um a colega de quarto ou até ficar sozinho a. O Ministério da Educação tem aumentado exponencialmente os gastos e financiamentos para atrair estudantes estrangeiros faz parte de aumentar a influência chinesa e mostrar um lado amigável da nação. O plano, lançado em 2010, é atingir 500 mil estudantes em tempo integral por ano até 2020. Atualmente, o número está em torno de 490 mil 2017[1], sendo mais da metade advindos de países asiáticos. Essa quantidade coloca a China apenas atrás dos EUA e do Reino Unido em número de estudantes estrangeiros no país. Contudo, esse número não é de alunos em busca de um diploma integral chinês a maioria são intercambistas ou estão fazendo cursos de mandarim. Leia também Novas regras para visto de trabalho na China O governo também aumentou o número de bolsas oferecido pelo China Scholarship Council – que hoje cobre 10% da população estudantil estrangeira no país. Foram bolsas em 2017, um aumento de 600% na última década. O processo seletivo vai até o final de março e é realizado, no Brasil, pela Embaixada da República Popular da China. Há um incentivo grande das universidades para receberem estudantes de países envolvidos na iniciativa econômica do One Belt, One Road, que cobre a Ásia, o Oriente Médio e a Europa. Além disso, as universidades dão preferência para oferecer bolsas a pessoas que vêm de países em desenvolvimento. Um resultado da política chinesa na África se reflete no aumento de alunos do continente hoje são cerca de 50 mil, deixando o país apenas atrás da França como opção para estudantes africanos. Essa dinâmica oferece uma realidade muito interessante no campus, onde existe um sentimento de certa solidariedade entre os estudantes, pelo passado colonial e dificuldades com o processo de desenvolvimento. Algumas iniciativas incluem parcerias de universidades famosas da Europa ou dos Estados Unidos com universidades chinesas NYU-Shanghai, Duke-Kunshan, dentre outras. O processo de internacionalização também inclui oferecer mais disciplinas em inglês, abertas a alunos estrangeiros e chineses, e tem aberto vagas para professores convidados de outros países. Nos meus dois anos na Renmin University of China, tive aula com um professor alemão formado pela Universidade Johns Hopkins, e um professor britânico também foi meu orientador que veio da Universidade de Sussex. Além disso, as escolas de verão das universidades também convidam professores as de fora para ministrarem cursos específicos, inclusive do Brasil. Visita acadêmica à hidrelétrica Three Gorges Três Gargantas, em Hubei – a segunda maior do mundo. Arquivo pessoal. Motivos para estudar na China Poxa, realmente, muito incentivo e ótimos sinais de que a China leva o Ensino Superior a sério. A cada ano o número de estudantes internacionais aumenta, as universidades chinesas estão se preparando para receber esse pessoal todo, estão investindo em pesquisa de alta qualidade, o número de possibilidade de bolsas aumentou e o custo de estudar na China não é tão alto. Se você já gosta da China, não é você que eu tenho que convencer. Então, se ainda está em dúvida A China é o principal parceiro comercial do Brasil. Isso importa muito e dificilmente vai mudar nos próximos anos! É muito importante que o Brasil tenha profissionais capacitados e conhecedores da China, nas mais diversas áreas. Como criar melhores resultados de uma parceria se um dos lados sabe muito pouco sobre o outro? Além disso, abre oportunidades para a sua carreira, com a cada vez maior inserção de empresas chinesas no Brasil e na América Latina, tal como a recente compra da 99 pela DiDi, ou a crescente presença da State Grid no setor energético brasileiro. Anota aí a China é o novo horizonte de tecnologia. O governo lançou o projeto Made In China, que pretende incentivar a inovação tecnológica e apoiar o desenvolvimento de conhecimento em pesquisa dentro do país. Já é um líder em Inteligência Artificial, já tem nove das principais empresas de tecnologia do mundo na lista de 20 maiores do mundo, como a Alibaba, Tencent do app WeChat, mas também de jogos, filmes, Baidu, Xiaomi celulares. E vivendo aqui, especialmente em cidades como Pequim e Shenzhen, fica extremamente visível que é um ambiente muito fértil para isso. Não importa a sua área de estudo, você vai acabar uma hora ou outra caindo nessa rede. É inegável a China surpreendeu o mundo com o seu desenvolvimento acelerado nos últimos trinta anos. Tirou cerca de 800 milhões de pessoas da miséria, atingiu os Objetivos de Desenvolvimento do Milênio 2015, é a segunda maior economia do mundo com previsões de em breve ser a primeira, e – surpreendentemente – liderando a busca por energia renovável. Ainda não é um país desenvolvido diversos desafios, principalmente em relação à desigualdade de renda e urbanização, estão pairando sobre as discussões no país. De todo modo, é algo impressionante e uma das principais histórias de sucesso de desenvolvimento recente. Como isso aconteceu? O que o Brasil pode descobrir disso, seja para não repetir ou para se inspirar? São perguntas-chave num momento de renovação das discussões de um projeto de país e é um desperdício de fonte de informação concreta não termos mais brasileiros e brasileiras estudando essas mudanças, sob os mais diversos pontos de vista, e vivenciando o que a China tem a oferecer. [1] O número aumentou 10% em relação a 2016, que por sua vez tinha aumentado 11% em relação a 2015. Um aumento de 299% desde 2004, segundo o Ministério da Educação. Fonte de boa parte dos dados dessa seção The Pie News Júlia é natural de Porto Alegre, formada em Relações Internacionais pela UFRGS e reside em Pequim desde setembro de 2016, onde faz Mestrado em Estudos Contemporâneos Chineses. Também morou 2 anos e meio em Londres, trabalhando num pub e gastando todo o seu dinheiro em livros e viagens. Fotógrafa amadora porém metida a profissional que sempre precisa achar um bom café por onde vai.
pengalaman kuliah di china